Sabtu, 10 Maret 2012

Guidelines and Ethical Considerations for Assessment Center Operations (translated to bahasa) - part 4


Pedoman  dan Pertimbangan Etik Pelaksanaan Assessment Center 
International Task Force on Assessment Center Guidelines
(diterbitkan dalam International Journal of Selection and Assessment, Volume 17 Number 3 September 2009, Blackwell Publishing Ltd)
diterjemahkan oleh: ahmad fuady




4.    Aktifitas-aktifitas yang bukan assessment center

Kegiatan-kegiatan berikut bukanlah assessment center:
a. Prosedur assessment yang tidak menyaratkan assessee untuk mendemostrasikan respon perilaku tampak bukanlah simulasi perilaku; jadi, program assessment apapun yang semata-mata terdiri dari prosedur-prosedur demikian bukanlah assessment center yang dimaksudkan dalam pedoman ini. Contohnya seperti in-basket terkomputerisasi yang hanya bertujuan untuk mendapatkan respon multiple-choice, interview situasional yang hanya bertujuan untuk menggali intensi perilaku, dan tes kompetensi tertulis.

Prosedur-prosedur yang tidak menyaratkan assessee untuk mendemostrasikan respon-respon berbentuk perilaku nyata bisa juga digunakan dalam assessment center, namun haruslah digandengkan, paling tidak dengan satu simulasi yang menyaratkan tampilan nyata perilaku.
b.  Semata-mata menggunakan panel interview atau serangkaian wawancara berurutan (biasanya dilakukan dengan cara interviewee di wawancara secara bergantian dan berurutan oleh lebih dari sati interviewer, pentj.) sebagai teknik assessment.
c.  Menyandarkan diri pada satu teknik (terlepas teknik tersebut merupakan sebuah simulasi atau bukan) sebagai satu-satunya dasar evaluasi. Bagaimanapun, suatu teknik assessment yang komprehensif, memiliki berbagai segmen job-related yang berbeda dengan jelas (contohnya; simulasi yang luas dan kompleks atau assessment center virtual dengan beberapa komponen yang ditetapkan dan memiliki kesempatan pengamatan berulang dalam situasi yang berbeda) tidaklah lolos dari batasan ini.
d.  Hanya menggunakan rangkaian tes yang disusun dari beberapa pengukuran paper-and-pencils (biasanya merepresentasikan pengukuran yang dikerjakan diatas kertas, seperti psikotes dan tes potensi lainnya, pentj.), walaupun penilaiannya dilakukan melalui proses statistik maupun skor yang dihasilkan dari proses integrasi bersama-sama.
e.  Evaluasi yang hanya berasal dari hasil analisis satu assessor (seperti, pengukuran oleh satu individu dengan menggunakan berbagai macam teknik seperti paper test pencils test, interview, pengukuran kepribadian atau simulasi).
f.   Penggunaan beberapa simulasi oleh lebih dari satu assessor namun tanpa pengumpulan dan integrasi data (contoh, setiap assessor mempersiapkan laporan tentang performa assessee di setiap kegiatan, lalu laporan individual, laporan yang tidak terintegrasi digunakan sebagai produk final dari assessment center).
g.  Lokasi fisik yang menggunakan judul ‘assessment center’ yang tidak memenuhi persyaratan motodologis yang telah dipaparkan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar