Pedoman dan Pertimbangan Etik Pelaksanaan
Assessment Center
International Task Force on Assessment Center Guidelines
(diterbitkan
dalam International Journal of Selection and Assessment, Volume 17 Number
3 September 2009, Blackwell Publishing Ltd)
diterjemahkan oleh:
ahmad fuady
4.
Aktifitas-aktifitas
yang bukan assessment center
Kegiatan-kegiatan
berikut bukanlah assessment center:
a. Prosedur assessment yang tidak
menyaratkan assessee untuk mendemostrasikan respon perilaku tampak bukanlah
simulasi perilaku; jadi, program assessment apapun yang semata-mata terdiri dari
prosedur-prosedur demikian bukanlah assessment center yang dimaksudkan dalam
pedoman ini. Contohnya seperti in-basket
terkomputerisasi yang hanya bertujuan untuk mendapatkan respon multiple-choice, interview situasional
yang hanya bertujuan untuk menggali intensi perilaku, dan tes kompetensi
tertulis.
Prosedur-prosedur yang tidak menyaratkan assessee untuk
mendemostrasikan respon-respon berbentuk perilaku nyata bisa juga digunakan
dalam assessment center, namun haruslah digandengkan, paling tidak dengan satu
simulasi yang menyaratkan tampilan nyata perilaku.
b. Semata-mata menggunakan panel interview
atau serangkaian wawancara berurutan (biasanya dilakukan dengan cara
interviewee di wawancara secara bergantian dan berurutan oleh lebih dari sati
interviewer, pentj.) sebagai teknik assessment.
c. Menyandarkan diri pada satu teknik (terlepas
teknik tersebut merupakan sebuah simulasi atau bukan) sebagai satu-satunya
dasar evaluasi. Bagaimanapun, suatu teknik assessment yang komprehensif, memiliki
berbagai segmen job-related yang
berbeda dengan jelas (contohnya; simulasi yang luas dan kompleks atau
assessment center virtual dengan beberapa komponen yang ditetapkan dan memiliki
kesempatan pengamatan berulang dalam situasi yang berbeda) tidaklah lolos dari
batasan ini.
d. Hanya menggunakan rangkaian tes yang disusun
dari beberapa pengukuran paper-and-pencils
(biasanya merepresentasikan pengukuran yang dikerjakan diatas kertas, seperti
psikotes dan tes potensi lainnya, pentj.), walaupun penilaiannya dilakukan
melalui proses statistik maupun skor yang dihasilkan dari proses integrasi bersama-sama.
e. Evaluasi yang hanya berasal dari hasil
analisis satu assessor (seperti, pengukuran oleh satu individu dengan
menggunakan berbagai macam teknik seperti paper
test pencils test, interview, pengukuran kepribadian atau simulasi).
f. Penggunaan beberapa simulasi oleh
lebih dari satu assessor namun tanpa pengumpulan dan integrasi data (contoh,
setiap assessor mempersiapkan laporan tentang performa assessee di setiap kegiatan,
lalu laporan individual, laporan yang tidak terintegrasi digunakan sebagai
produk final dari assessment center).
g. Lokasi fisik yang menggunakan judul
‘assessment center’ yang tidak memenuhi persyaratan motodologis yang telah
dipaparkan diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar