Pedoman dan Pertimbangan Etik Pelaksanaan
Assessment Center
International Task Force on Assessment Center Guidelines
(diterbitkan dalam International
Journal of Selection and Assessment, Volume 17 Number 3 September 2009, Blackwell
Publishing Ltd)
diterjemahkan oleh:
ahmad fuady
2.
Sejarah
Perkembangan penggunaan
metode assessment center pada beberapa dekade terakhir telah menyebabkan terjadinya
peningkatan penggunaan metode ini di berbagai jenis organisasi yang berbeda.
Sekarang assessment center telah digunakan di industri, pendidikan, militer,
pemerintahan, pelaksana hukum dan dalam berbagai jenis organisasi lainnya. Dari
awal, para praktisi sudah mulai mengetengahkan wacana tentang betapa pentingnya
suatu pedoman standar (guidelines)
bagi pengguna metode ini. Pada International
Congress on the Assessment Center Methods ke 3 yang diadakan di Quebec,
Kanada (Mei 1975), ditetapkanlah pedoman standar yang pertama. Pedoman tersebut
dikembangkan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman dari sekelompok
profesional yang mewakili sejumlah pengguna terbesar metode assessment center.
Pengembangan pedoman
pada periode 1975-1979 mempertimbangkan pedoman federal (pemerintahan pusat di
Amerika) yang berhubungan dengan testing
(psikotes), Berdasarkan pengalaman para profesional dalam mengaplikasikan pedoman
sebelumnya, diusulkan bahwasanya perlu dilakukan evaluasi dan revisi terhadap pedoman
awal. Karena itulah pedoman1979 mengandung hal-hal esensial yang juga ada dalam
panduan awal, pedoman 1979 juga mengakomodir beberapa kebutuhan mengenai: (1)
definisi lebih lanjut tentang assessment center, (2) uraian dampak assessment
center pada peserta dan organisasi, (3) pengembangan lebih lanjut panduan training
assessor, dan (4) informasi tambahan mengenai validasi.
Sejak tahun 1979
penggunaan assessment center telah tersebar luas ke banyak jenis organisasi
berbeda, dan digunakan untuk mengukur individu-individu yang mewakili berbagai tipe
pekerjaan yang berbeda. Selama periode ini, tekanan untuk memodifikasi metode
assessment center datang dari tiga sumber utama. Pertama, ada usaha untuk
mempersingkat prosedur untuk menghemat waktu dan dana. Kedua, argumen-argumen teoritis serta temuan-temuan penelitian
empiris termutakhir mengindikasikan bahwa performa metode assessment center
ternyata tidak seperti yang diharapkan dan dipercaya sebelumnya, sehingga
mencuatkan usulan untuk memodifikasi metode assessment center. Ketiga, banyak
prosedur yang diakui sebagai praktek assessment center namun ternyata
diaplikasikan dengan tidak mengikuti/tunduk pada pedoman sebelumnya, mungkin
karena pedoman pertama yang terlalu ambigu. Revisi ke 3 pada tahun 1989
dirancang untuk mengakomodir kebutuhan akan perubahan dan untuk merespon
perhatian yang diwacanakan sejak tahun 1979.
Revisi pedoman 1989
telah dimulai sebelumnya pada Intenational
Congress on Assessment Center Method di Boston (april 1987) ketika Dr.
Daughlas Bray mengadakan diskusi dengan sebagian besar peserta.
Setelah itu, Dr.
Bray dan Dr.George Thornton meminta komentar tambahan dari kelompok praktisi
assessment center. Pada tahun 1989 tim kerja panduan assessment center
memberikan komentar terhadap draf revisi yang disiapkan oleh Bray dan Thornton.
Sebelumnya draf telah dibagikan dan didiskusikan pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 16 yang
diselenggarakan di Tampa pada bulan Mei 1988.
Pada tahun 1989
ditulis revisi pedoman sebagai respon dari komentar-komentar yang telah
diperoleh dari anggota kongres 1988 dan dari tim kerja assessment center.
Guidelines 1989 disahkan oleh mayoritas tim kerja mengembangan pedoman
assessment center dan peserta International
Congress on the Assessment Center Methods ke 17 yang diselenggarakan di
Pittsburgh pada bulan Mei 1989.
Perubahan yang
terjadi pada pedoman 1989 adalah: (1) spesifikasi peran job analysis; (2) klarifikasi macam attribut/dimensi yang akan
diukur dan apakah atribut/dimensi tersebut harus digunakan atau tidak; (3)
gambaran proses observasi, pencatatan, evaluasi dan pengitegrasian informasi;
dan (4) spesifikasi selanjutnya mengenai training untuk asesor.
Pedoman edisi 2000 sudah
mulai dilakukan pada International
Congress on the Assessment Center Methods ke 27 yang diselenggarakan di
Orlando (juni 1999) ketika Dr. David R. MacDonald menyelenggarakan diskusi
dengan beberapa ahli assessment center untuk meminta masukan mengenai
aspek-aspek pedoman yang perlu dibahas kembali. Faktor utama yang mendorong
terjadinya revisi adalah mengingat bahwa revisi 1989 telah diberlakukan selama
satu dekade dan perlu dikaji ulang kesesuaiannya dengan perkembangan jaman dan
ilmu pengetahuan. Faktor-faktor lain termasuk keinginan untuk mengintegrasikan
teknologi ke dalam metode assessment center dan timbulnya kesadaran akan
kebutuhan tentang definisi yang lebih spesifik tentang beberapa konsep dan
terminologi.
Masukan dari
anggota tim kerja pengembangan pedoman assessment center tentang rancangan panduan
edisi 2000 dikumpulkan menjadi draft akhir yang dipresentasikan dan disahkan pada
International Congress on the Assessment
Center Methods ke 28 yang selenggarakan di San Fransisco pada bulan Mei
2000, diikuti oleh 150 peserta yang mewakili Australia, Belgia, Brazil, Kanadam
Colombia, Jerman, India, Indonesia, Itali, Jepang, Meksiko, Filipina,
Singapura, Swedia, Selandia Baru, Taiwan, Arab Saudi, Inggris dan Amerika.
Revisi terbaru pedoman
ini di ajukan pada International Congress
on the Assessment Center Methods ke 32 yang diadakan di Las Vegas pada
bulan Oktober 2004. Diskusi awal dilakukan untuk membahas masalah-masalah
kontemporer tentang assessment center yang sangat sedikit dibahas dalam
guidelines terdahulu. Kemudian, kongres memutuskan bahwa dibutuhkan revisi pada
dua area: (1) mengingat perkembangan penggunaan assessment pada organisasi
multinasional yang berada di wilayah geografis yang berbeda, maka dibutuhkan pedoman lebih lanjut yang mengatur praktek assessment
center secara global. Kongres ke 32 menetapkan beberapa tim kerja untuk
mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut.
Laporan dari tim kerja tersebut akan dijadikan dasar dari beberapa
bagian baru pada pedoman berikutnya.
(2) melakukan penelitian tentang keefektifan berbagai macam komponen pelatihan
assessor, kongres mengusulkan pengembangan pedoman pada area-area tersebut.
Diskusi lanjutan
mengenai isu-isu tersebut dilakukan ditahun 2006 pada saat diselenggarakannya International Congress on the Assessment
Center Methods ke 33 di Washington, DC, dihadiri oleh delegasi yang
mewakili Austria, Belgia, Canada, China, Jerman, India, Indonesia, Meksiko,
Belanda, Rumania, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol,
Swedia, Arab Saudi, Inggris dan Amerika.
Pedoman revisi terbaru
yang dikembangkan oleh tim kerja pengembangan pedoman assessment center yang diketuai
oleh Deborah Rupp dan Doug Reynolds, disahkan dengan suara bulat pada International Congress on the Assessment
Center Methods ke 34 (2008, Washington, DC) yang dihadiri oleh perwakilan
dari Austria, Belgia, Kanada, Jerman, India, Indonesia, Mexico, Belanda,
Rumania, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Uni
Emirat Arab, Inggris dan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar