Sabtu, 25 Februari 2012

Guidelines and Ethical Considerations for Assessment Center Operations (translated to bahasa) - part 2


Pedoman  dan Pertimbangan Etik Pelaksanaan Assessment Center 
International Task Force on Assessment Center Guidelines
(diterbitkan dalam International Journal of Selection and Assessment, Volume 17 Number 3 September 2009, Blackwell Publishing Ltd)
diterjemahkan oleh: ahmad fuady



2.    Sejarah

Perkembangan penggunaan metode assessment center pada beberapa dekade terakhir telah menyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan metode ini di berbagai jenis organisasi yang berbeda. Sekarang assessment center telah digunakan di industri, pendidikan, militer, pemerintahan, pelaksana hukum dan dalam berbagai jenis organisasi lainnya. Dari awal, para praktisi sudah mulai mengetengahkan wacana tentang betapa pentingnya suatu pedoman standar (guidelines) bagi pengguna metode ini. Pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 3 yang diadakan di Quebec, Kanada (Mei 1975), ditetapkanlah pedoman standar yang pertama. Pedoman tersebut dikembangkan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman dari sekelompok profesional yang mewakili sejumlah pengguna terbesar metode assessment center.

Pengembangan pedoman pada periode 1975-1979 mempertimbangkan pedoman federal (pemerintahan pusat di Amerika) yang berhubungan dengan testing (psikotes), Berdasarkan pengalaman para profesional dalam mengaplikasikan pedoman sebelumnya, diusulkan bahwasanya perlu dilakukan evaluasi dan revisi terhadap pedoman awal. Karena itulah pedoman1979 mengandung hal-hal esensial yang juga ada dalam panduan awal, pedoman 1979 juga mengakomodir beberapa kebutuhan mengenai: (1) definisi lebih lanjut tentang assessment center, (2) uraian dampak assessment center pada peserta dan organisasi, (3) pengembangan lebih lanjut panduan training assessor, dan (4) informasi tambahan mengenai validasi.


Sejak tahun 1979 penggunaan assessment center telah tersebar luas ke banyak jenis organisasi berbeda, dan digunakan untuk mengukur individu-individu yang mewakili berbagai tipe pekerjaan yang berbeda. Selama periode ini, tekanan untuk memodifikasi metode assessment center datang dari tiga sumber utama. Pertama, ada usaha untuk mempersingkat prosedur untuk menghemat waktu dan dana. Kedua, argumen-argumen  teoritis serta temuan-temuan penelitian empiris termutakhir mengindikasikan bahwa performa metode assessment center ternyata tidak seperti yang diharapkan dan dipercaya sebelumnya, sehingga mencuatkan usulan untuk memodifikasi metode assessment center. Ketiga, banyak prosedur yang diakui sebagai praktek assessment center namun ternyata diaplikasikan dengan tidak mengikuti/tunduk pada pedoman sebelumnya, mungkin karena pedoman pertama yang terlalu ambigu. Revisi ke 3 pada tahun 1989 dirancang untuk mengakomodir kebutuhan akan perubahan dan untuk merespon perhatian yang diwacanakan sejak tahun 1979.

Revisi pedoman 1989 telah dimulai sebelumnya pada Intenational Congress on Assessment Center Method di Boston (april 1987) ketika Dr. Daughlas Bray mengadakan diskusi dengan sebagian besar peserta.

Setelah itu, Dr. Bray dan Dr.George Thornton meminta komentar tambahan dari kelompok praktisi assessment center. Pada tahun 1989 tim kerja panduan assessment center memberikan komentar terhadap draf revisi yang disiapkan oleh Bray dan Thornton. Sebelumnya draf telah dibagikan dan didiskusikan pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 16 yang diselenggarakan di Tampa pada bulan Mei 1988.
Pada tahun 1989 ditulis revisi pedoman sebagai respon dari komentar-komentar yang telah diperoleh dari anggota kongres 1988 dan dari tim kerja assessment center. Guidelines 1989 disahkan oleh mayoritas tim kerja mengembangan pedoman assessment center dan peserta International Congress on the Assessment Center Methods ke 17 yang diselenggarakan di Pittsburgh pada bulan Mei 1989.

Perubahan yang terjadi pada pedoman 1989 adalah: (1) spesifikasi peran job analysis; (2) klarifikasi macam attribut/dimensi yang akan diukur dan apakah atribut/dimensi tersebut harus digunakan atau tidak; (3) gambaran proses observasi, pencatatan, evaluasi dan pengitegrasian informasi; dan (4) spesifikasi selanjutnya mengenai training untuk asesor.

Pedoman edisi 2000 sudah mulai dilakukan pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 27 yang diselenggarakan di Orlando (juni 1999) ketika Dr. David R. MacDonald menyelenggarakan diskusi dengan beberapa ahli assessment center untuk meminta masukan mengenai aspek-aspek pedoman yang perlu dibahas kembali. Faktor utama yang mendorong terjadinya revisi adalah mengingat bahwa revisi 1989 telah diberlakukan selama satu dekade dan perlu dikaji ulang kesesuaiannya dengan perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan. Faktor-faktor lain termasuk keinginan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam metode assessment center dan timbulnya kesadaran akan kebutuhan tentang definisi yang lebih spesifik tentang beberapa konsep dan terminologi.

Masukan dari anggota tim kerja pengembangan pedoman assessment center tentang rancangan panduan edisi 2000 dikumpulkan menjadi draft akhir yang dipresentasikan dan disahkan pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 28 yang selenggarakan di San Fransisco pada bulan Mei 2000, diikuti oleh 150 peserta yang mewakili Australia, Belgia, Brazil, Kanadam Colombia, Jerman, India, Indonesia, Itali, Jepang, Meksiko, Filipina, Singapura, Swedia, Selandia Baru, Taiwan, Arab Saudi, Inggris dan Amerika.

Revisi terbaru pedoman ini di ajukan pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 32 yang diadakan di Las Vegas pada bulan Oktober 2004. Diskusi awal dilakukan untuk membahas masalah-masalah kontemporer tentang assessment center yang sangat sedikit dibahas dalam guidelines terdahulu. Kemudian, kongres memutuskan bahwa dibutuhkan revisi pada dua area: (1) mengingat perkembangan penggunaan assessment pada organisasi multinasional yang berada di wilayah geografis yang berbeda, maka dibutuhkan pedoman  lebih lanjut yang mengatur praktek assessment center secara global. Kongres ke 32 menetapkan beberapa tim kerja untuk mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut.  Laporan dari tim kerja tersebut akan dijadikan dasar dari beberapa bagian baru pada pedoman berikutnya. (2) melakukan penelitian tentang keefektifan berbagai macam komponen pelatihan assessor, kongres mengusulkan pengembangan pedoman pada area-area tersebut.

Diskusi lanjutan mengenai isu-isu tersebut dilakukan ditahun 2006 pada saat diselenggarakannya International Congress on the Assessment Center Methods ke 33 di Washington, DC, dihadiri oleh delegasi yang mewakili Austria, Belgia, Canada, China, Jerman, India, Indonesia, Meksiko, Belanda, Rumania, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Arab Saudi, Inggris dan Amerika.

Pedoman revisi terbaru yang dikembangkan oleh tim kerja pengembangan pedoman assessment center yang diketuai oleh Deborah Rupp dan Doug Reynolds, disahkan dengan suara bulat pada International Congress on the Assessment Center Methods ke 34 (2008, Washington, DC) yang dihadiri oleh perwakilan dari Austria, Belgia, Kanada, Jerman, India, Indonesia, Mexico, Belanda, Rumania, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Uni Emirat Arab, Inggris dan Amerika Serikat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar