Kamis, 07 April 2011

Stop Negative Self Talk Now!

Why is negative language and negative self talk so disempowering? 

Only 10% of our mind is conscious while 90% is unconscious.  The conscious mind is our analytical, rational and logical mind and is said to hold our temporary memory.  The unconscious mind on the other hand is irrational; it is where we form our habits and our beliefs.  The unconscious mind is where we store everything we have ever learned, where we store our memories and all our past experiences.  It is also the domain of our emotions.  All behaviour is considered unconscious and all learning and change happens at the unconscious level.  The unconscious mind is just like a robot, it takes everything we say literally and personally.  At any point in time, your unconscious mind is doing the best job it can with the directions you are providing it.  So say it the way you want it.  The results you are getting right now are as a result of the thoughts and words you are thinking and communicating.  Pay attention to what you are saying and thinking and therefore communicating to your unconscious mind.  

Senin, 04 April 2011

Apa Alasan Kita Bekerja?

"Work is about a search for daily meaning as well as daily bread, for recognition as well as cash, for astonishment rather than torpor; in short, for a sort of life rather than a Monday through Friday sort of dying." - Studs Terkel, author & broadcaster

“Apakah alasan kamu bekerja?” tanya Anto, seorang karyawan swasta, kepada Budi, teman kerjanya. Budi, yang menganggap pertanyaan itu bersifat retoris menjawabnya dengan enggan, “Menurut kamu? kamu pikir saya senang makan batu yah?” Jawaban Budi pada percakapan imajiner di atas mungkin agak ‘nyeleneh’ tetapi di balik jawaban ini adalah salah satu alasan bekerja yang paling sering kita dengar, yaitu untuk mencari uang demi penghidupan yang layak.

Alasan kita bekerja pun mungkin tidak jauh dari itu tetapi apakah uang adalah satu-satunya alasan mengapa orang bekerja? Menurut Dave Ulrich, ‘The Number 1 Management/HR Guru’ versi majalah BusinessWeek dan Wendy Ulrich dalam buku The Why of Work, jawabannya adalah tidak. Selain uang, alasan lainnya adalah pencarian makna.

Minggu, 03 April 2011

Sejarah Assessment Center


Oleh: Ahmad Fuady
Palembang, 1 April 2011

Sejarah penggunaan assessment center sebagai salah satu metode pengukuran untuk tujuan seleksi perekrutan bermula sejak tahun 1920-an hingga 1940-an. Awalnya dikembangkan dan digunakan oleh pihak militer untuk tujuan seleksi perwira, memang tidak dapat disangkal, sejarah membuktikan bahwa dunia militer selalu lebih maju selangkah daripada dunia industri untuk urusan pengaplikasi ilmu psikologi. Disaat pihak militer negara-negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat sedang tergila-gila menggunakan dan mengembangkan metode paper and pencil test (pengukuran psikologis berbasis kertas, pena dan pensil) untuk tujuan seleksi, ilmuan psikologi militer Jerman justru berpikir sebaliknya; bahwa pendekatan “paper-and-pencil test” hanya melihat kandidat dengan cara yang terlalu parsial, tidak menyeluruh dan tidak alami; sementara, mereka memilih untuk mengamati perilaku  kandidat dalam situasi yang kompleks untuk mendapatkan gambaran ‘holistik’ tentang kandidat. Mereka lebih menekankan ‘kealamian’ dan prinsip-prinsip pengukuran ‘gestalt’, menggunakan lebih dari satu teknik pengukuran dengan beberapa simulasi pekerjaan yang kompleks sebagai instrumen pengukuran, mereka juga menggunakan sekelompok assessor sebagai pengamat dan penilai dalam kegiatan tersebut, yang terdiri dari ilmuan psikologi dan dokter.  Saya berani bertaruh bahwa sistem seleksi dengan menggunakan metode inilah yang menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan keunggulan militer Jerman di perang dunia I.   

Manusia adalah Aset yang Paling Penting


“If you want one year of prosperity, grow grain. If you want ten years of prosperity, grow trees. If you want one hundred years of prosperity, grow people” (Chinese proverb)

Kalau lomba kalimat ter-klise dilakukan, berikut ini adalah calon pemenangnya: “Yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri,” dan ini favorit saya, “Manusia kita adalah aset yang paling penting bagi perusahaan.” Pernyataan klise selalu diyakini benar, tapi penerapannya sering terabaikan.
Sebuah perusahaan tekstil yang telah go public pernah menuliskan kalimat “manusia kita adalah…” di dalam laporan tahunannya, meskipun hampir tidak pernah berinvestasi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).