Senin, 21 Maret 2011

cold calls


Cold call begitulah istilahnya. Kata yang sering digunakan kalau kita mencoba menelpon seseorang untuk menjadi klien kita. Cold call berarti telepon dingin.  Kita menelpon untuk membuat janji pertemuan pertama kalinya dengan calon klien karena kita tidak tahu bagaimana respon orang tersebut, plus kita hanya memiliki informasi yang minim tentang calon klien. Bisa jadi orang tersebut ketika kita baru bilang bahwa kita ingin menawarkan sesuatu orang tersebut langsung menutup telepon ataupun bisa juga sangat welcome dengan kita sehingga menyediakan waktu bertemu. Alhamdulilah kalau cold call terakhir ini yang selalu terjadi. Tetapi bagaimana kalau yang responnya negatif itu yang kita dapat. Walaupun berpengalaman seseorang dalam melakukan cold call ini tetap saja awalnya ia tidak tahu respon yang akan didapat. Biasanya kalau dapat telpon respon yang negative begitu respon kita bermacam-macam. Ada balik ngedumel yang dalam hati. Nekat bener kalau kita langsung ngomong ke orangnya nih. Bisa sih terjadi kalau kita anggap orang tuh orang bener-bener kelewatan tapi kan yang rugi kita sendiri. Nama kita menjadi jelek. Gimana kalau orang tersebut menyebarkan nama kita pada orang lain. Nah lo, jangan sampai dech.  Nah ada juga yang bersikap cuek. Ah biarin saja. Memangnya Cuma dia saja calon klien kita. Toh, masih banyak kok calon klien di dunia ini. Makanya ini disebut cold call. Walaupun pengalaman kita sudah banyak dalam melakukan telepon ini tetap saja akan selalu ada perasaan cemas untuk melakukannya. (reni)